A. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan
karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi
tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan
pengendalian adalah:
• Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi
perusahaan dan karyawannya, menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan
dan yang tidak dikerjakan. Gaya Operasional mencerminkan ide manajer
tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan.
Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen.
• Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur
organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung
jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun
sentralisasi)
• Dewan komisaris dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik,
bertugas untuk mengendalikan manajemen. Pemegang saham mempercayakan
pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris, jadi semuanya
tergantung dari dewan komisaris.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan. Komite ini
independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan
tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan
yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan
ekstern. Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan
independensinya terhadap manajemen.
• Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang
penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin
dalam suatu bagan organisasi.
• Metode pengendalian manajemen
teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan
tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Metode ini
meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan
pertanggung jawaban dan audit internal.
• Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara
menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam
menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
- Sistem informasi organisasi
- Struktur pengendalian intern organisasi
- Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
- Kualitas kinerja karyawan
• Kebijakan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan,
evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang
penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan
dalam meminimumkan resiko.
• Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut
sangat berpengaruh pada pengendalian intern perusahaan.
B. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk
mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan
melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan
pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem ini
dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan juga
menghhasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang
tidak berkaitan dengan akuntansi.
Beberapa istilah pada system akuntansi, yaitu:
• Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedur akuntansi harus
dirancang didalam pedoman sistem dan prosedur akuntansi sehingga
kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan
diterapkan secara seragam.
• Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang
dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan. Adanya
telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA dan laporan
keuanganyang dihasilkan adalah layak.
C. Prosedur Pengendalian
Merupakan kebijakan dan prosedur yang tercakup dalam lingkungan
pengendalian dan sistem akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen
untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat
dicapai. Prosedur pengendalian dapat dikategorikan sesuai dengan
pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan
perusahaan dan kelayakan laporan keuangan.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :
1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi.
2. Pembagian tugas.
3. Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
4. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja.
Sumber : http://estumahargi.blogspot.com/2011/11/elemen-elemen-struktur-pengendalian.html
http://syarifhidayat21.blogspot.com/2013/01/elemen-elemen-struktur-pengendalian.html